Selamat Datang Di Media Online RELOAD (Membedah yang belum terjamah dan mengukir yang mungkin belum terpikir)
Selasa

Bagikan

Apa kaitannya urusan politik dan urusan makanan? Mana Penting sih, sehingga tahu pasti mana yang prioritas didahulukan? Yang jelas kasat mata dari kacamata kita sebagai rakyat, urusan politik itu menghamburkan banyak uang yang kalau dibelikan makanan WAW banyaknya, bisa nyuapin banyak mulut. Yuk kita ajak berpikir sederhana saja pengelola negara ini..

Politik adalah alat menuju keadilan yang seharusnya ampuh memberantas ketidak adilan (injustice). Keadilan adalah syarat membenahi berbagai masalah termasuk soal kemiskinan (poverty). Apa kata pengelola negara ini tentang kemiskinan?

Menurut pemerintah seseorang dikatakan miskin kalau memiliki pengeluaran Rp 211.726,- per bulan atau menurut saya setara dengan 4 bungkus paket burger outlaw di Burger KING Thamrin. Pemerintah mengclaim jumlah penduduk miskin sekarang tinggal 31 juta jiwa ( itukan lbh besar dari jumlah penduduk Malaysia ). Pengamat sosial blg jumlahnya pasti lebih banyak dari itu. Sedangkan jumlah KK penerima beras raskin lebih dari 17 juta Keluarga, kalo 1 kluarga punya 2 anak sj maka at least sdh ada 70 juta jiwa yg hidup dlm kemiskinan (subhanallah itu kan lbh banyak dari jumlah penduduk Thailand).

Apa yang mau diharap? Untuk menyediakan pangan saja pemerintah mesti impor: beras, jagung, garam, kedelai, buah - buahan dll. Kalau the worse case happen, terjadi sesuatu denga produksi pangan di negara - negara importir, maka tak terbayang musibah kemanusiaan yang akan terjadi di Indonesia, Puluhan juta orang akan menderita kelaparan atau setara dengan lebih dari 20 kali jumlah penduduk somalia yang sekarang sedang mengalami bencana kelaparan.

Bukan mau menyebar sikap pesimis, tapi mbok ya mikir dengan landasan kepentingan utama, yaitu kepentingan rakyat. Rasanya percuma juga jadi orang kaya saat itu, mungkin hidup penuh ketakutan, takut dijarah oleh orang - orang yang kelaparan.

Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, hari dimana pemuda - pemuda Indonesia berjanji. Biarlah urusan politik menjadi tanggung jawab orang - orang yang berkuasa. Bagi kita yang penting, jangan sampai anugerah besar Tuhan berupa tanah subur nan luas ini yang dikelilingi air laut penuh isi aneka sumberdaya dan sumber makanan melimpah ini kita sia - siakan. Mari kita contoh Nabi Yusuf, sudahlah ganteng, baik hati, pandai pula mengelola sumber daya untuk kemashalatan bersama.

Untuk penguasa, jadilah seperti pemuda Umar bin Khatab, yang menangis melihat rakyatnya kelaparan. Mari tingkatkan janji - janji manis mu atau rencana - rencana indah mu dengan cara mutlak meningkatkan upaya sungguh - sungguh agar ilustrasi saya diatas tidak akan pernah terjadi di negeri kita tercinta ini.

Sumber: http://www.cbs-creative.com/2011/10/politik-dulu-atau-makan-dulu-renungan.html

Kode Iklan

Responses to "POLITIK DULU ATAU MAKAN DULU (Renungan Sumpah Pemuda)"

  1. GNZ says:

    Sory telat..

Write a comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Text Backlink Exchanges backlink Free BackLinksMIM - Free BacklinksYour-Link http://Link-exchange.comxa.com AutoBacklinkGratisFree Promotion LinkMAJLIS LINK: Do Follow BacklinkLink Portal Teks TVFree Smart Automatic Backlink MIM - Free BacklinksYour-Link