Positive-pressure
Kebalikan dari yang sebelumnya, positive pressure system terjadi dimana pada PC case terpasang kipas yang mengarah ke dalam dengan total debit yang lebih besar dibandingkan kipas yang menghisap udara dari dalam casing ke luar. Atau secara singkat dapat dinyatakan:
CFM in > CFM out
Fan menghisap udara dari luar, untuk didorongkan. Aliran udara di ruangan yang sempit tersebut akan lebih terpengaruh dengan dorongan udara dari fan.
Diperlukan penataan pemasangan fan yang lebih akurat untuk menerapkannya. Semisal, fan bagian depan langsung mendorong angin ke arah dalam sekaligus mendinginkan harddisk, ataupun fan sam ping yang juga mendorong angin luar ke arah CPU. Jika tidak tepat, udara dingin tidak tepat ke sasaran (CPU, video card, dan harddisk), akibatnya pendinginan tidak optimal.
Biasanya, untuk melakukan teknik ini juga akan diperlukan fan in lebih dari satu. Sebaiknya memasang filter di setiap fan in.
Keuntungannya, jika posisi fan pada casing memungkinkan untuk optimal tepat sasaran, ia akan memberikan pendinginan yang lebih optimal. Namun untuk hal ini, diperlukan PC case yang sempurna atau perlu dilakukan modding. CPU, VGA dan HDD adalah perangkat utama yang dituju. Kerugiannya adalah perlunya pemasangan filter, jika tidak debu yang terhisap dapat lebih banyak lagi. Kinerja pendinginan ini juga akan sangat dipengaruhi keadaan filter. Semakin kotor filter, CFM in berkurang, sehingga mempengaruhi kinerja pendinginannya. Udara terjebak dalam PC case, juga menjadi kelemahan metode ini. Intinya, diperlukan sebuah PC case dengan desain yang optimal atau keterampilan modding untuk mengoptimalkan metode ini.
Penerapan pada PC Case
Seperti yang disampaikan, ada beberapa factor yang akan menentukan hasil akhir kedua metode tersebut. Jika Anda berniat memperbaiki airfl ow di dalam PC case, ada baiknya membuat perbandingan sederhana.
Dengan gambaran sebelumnya, dapat disimpulkan metode yang digunakan selama ini. Lihat suhu untuk masing-masing komponen. Lalu, jika Anda mengambil keputusan untuk merubahnya, bandingkan keadaan sesudah dengan metode baru. Akan terlihat perubahan airfl ow secara keseluruhan, maupun suhu komponen-komponen utama.
Ragam Cooling Device
Untuk mendinginkan komponen-komponen tersebut diperlukan pendinginan tambahan ekstra. Khususnya untuk komponen berikut ini, CPU, video card, dan chipset. Khusus untuk video card dan chipset motherboard, tergantung pada chipset yang digunakan.
Komponen pada PC kebanyakan memiliki batasan suhu kerja, sesuai dengan spesifikasi produk. Komponen yang bekerja di atas batas suhu kerja (overheat) akan meningkatkan resiko kerusakan, selain memperpendek umur teknis, atau sekedar mengalami gangguan kestabilan untuk keseluruhan sistem. Heatsink digunakan untuk tujuan utama memperluas permukaan untuk melepas panas. Dibantu dengan kipas, untuk meningkatkan aliran udara pertukaran panas yang dilepaskan oleh heatsink. Gabungan heatsink dan fan (HSF) inilah yang banyak digunakan pada PC.
Sistem pendinginan pun memiliki teknik yang beragam. Beberapa di antaranya akan dibahas lebih mendalam berikut ini.
Air Cooling
Metoda pendinginan dengan mengalirkan udara dingin (air cooling) ke komponen, adalah yang paling banyak digunakan. Penggunaan fan adalah kunci utama memindahkan
udara dingin ke arah yang diinginkan. Ini ditemukan pada CPU fan, GPU (video card), chipset, PSU, HDD, juga PCI slot. Ukuran diameter fan yang digunakan juga variatif, mulai dari 60, 80, 92, dan 120 mm.
Passive heatsink adalah salah satu metoda pendinginan, dengan komponen utama bahan metal dengan bentuk bertujuan memperluas permukaan. Pilihan bentuk sirip yang tipis (fin) juga mulai banyak digunakan. Memungkinkan memperluas permukaan secara drastis, ditambah tipisnya logam membuat ia tidak menyimpan panas. Digunakannya metal, dikarenakan material ini memiliki konduksi panas yang lebih baik dibandingkan udara. Alumunium adalah salah satunya.
Efektivitas heatsink dalam mendinginkan komponen dapat menurun, dikarenakan debu yang menempel di permukaannya. Ini akan membuatnya lebih lambat saat melepas panas. Di situlah pentingnya memperhatikan kebersihan heatsink.
Active heatsink menggunakan prinsip dasar dari passive heatsink, dengan penambahan digunakannya fan untuk mendorong udara pada heatsink. Keberadaan fan pada active heatsink menyebabkan ia juga sering dikenal dengan sebutan heatsink fan (HSF). Bertambahnya aliran udara dari fan membuat proses pelepasan panas dari permukaan heatsink lebih cepat.
Heatpipe
Penggunaan heatpipe berupa sebuah tabung berisi liquid/cairan yang bertugas menghantarkan panas. Dibandingkan dengan solid material metal pada heatsink, transfer panas dapat jauh lebih baik dilakukan oleh heatpipe.
Penggunaan heatpipe selain pada desktop PC juga digunakan pada notebook ataupun small form factor PC yang lain. Dimungkinkannya membuat cooling device yang ringkas menggunakan heatsink, membuatnya memiliki keuntungan yang dibutuhkan.
Tabung biasanya terbuat dari materi metal yang memiliki kemampuan thermal konduktif. Di dalamnya terdapat cairan coolant, biasanya terbuat dari tiga bahan dasar air, ethanol, dan mercury.
Pada ujung yang panas, cairan ini akan menguap berubah menjadi gas. Kemudian akan bergerak ke ujung yang dingin, hingga mengalami kondensasi dan berubah menjadi cair kembali. Ini sebabnya, heatpipe sangat tergantung pada perbedaan suhu antara ujung yang panas dengan ujung yang dingin.
Pergerakan cairan dan uap panas di dalamnya hampir sama sekali tidak dipengaruhi gravitasi. Namun, ia memiliki kelemahan untuk suhu efektif. Jika ujung yang panas tidak jauh berbeda dengan suhu pada ujung yang dingin, maka efektivitas pendinginannya lambat, dikarenakan pergerakan gas panas dan cairan dingin di dalamnya juga lambat.
Watercooling
Lebih dahulu dikenal dibandingkan dengan heatpipe. Memiliki banyak kesamaan pada digunakannya cairan. Namun dengan cara kerja yang jauh berbeda.
Terdiri dari tiga bagian utama. Water block adalah yang menempel langsung ke komponen dan menerima panas. Antarbagian dihubungkan dengan pipa fleksibel. Air menuju ke radiator untuk didinginkan melalui heatsink, beberapa dilengkapi dengan fan. Air yang sudah dingin kembali ditampung di reservoir, di mana di dalamnya juga terdapat water pump. Dari sini air yang sudah dingin didorong water pump kembali menuju water block.
Teknik pendinginan sebetulnya dapat dianalogikan dengan air cooling. Perbedaanya pada media pendingin yang digunakan, air cooling menggunakan udara sedang water cooling menggunakan air.
Kemampuan udara menerima energi, juga thermal conductivity membuatnya panas mampu dibawa dengan jarak yang lebih jauh. Ini memungkinkan air mampu memindahkan panas dari water block, yang menerima panas dari komponen, ke radiator yang bertugas mendinginkannya kembali.
Peltier Cooling/TEC
Nama lain pelitier cooling adalah thermoelectric cooler (TEC). Memanfaatkan thermocouple yang dialiri listrik sehingga menciptakan perbedaan suhu antara kedua sisi thermocouple tersebut.
Peltier Effect sendiri ditemukan pada tahun 1834, lebih dari 1 abad yang lalu oleh Jean Charles Athanase Peltier, ilmuwan berkebangsaan Perancis. Pada sisi yang dingin, suhu yang dihasilkan dapat sangat ekstrem, di bawah titik beku air. Sebuah tingkat pendinginan yang tidak dapat dicapai oleh cooling device yang lain.
Yang menjadi permasalahan adalah mendinginkan sisi panas dari peltier. Biasanya digunakan watercooling untuk mendinginkan sisi panas TEC ini.
Masalah berikutnya adalah kondensasi udara. Dinginnya sisi dingin peltier dapat menimbulkan es pada sisi dingin. Tidak menjadi masalah jika masih dalan wujud es, namun es yang mencair yang dapat menimbulkan masalah untuk komponen elektronik pada PC. Risiko terjadinya kondensasi ini menjadi bertambah besar jika diaplikasikan di tempat dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia ini. Solusinya dengan mengisolasi sisi yang dingin, dengan seal ataupun solusi sejenis.
Catuan daya pada pendingin TEC juga sebuah permasalahan tersendiri. Tanpa catuan daya yang memadai, Peltier Effect tidak akan terjadi. Diperlukan PSU dengan kemampuan yang memadai untuk dapat mewujudkan pendingin dengan TEC ini.
Sumber: KASKUS
Arsip
-
▼
2011
(119)
-
▼
Januari
(37)
- Tips Sederhana Mengetahui Lama Pemakaian Komputer
- proyek HUTAN SAHARA (mengubah gurun menjadi OASIS)...
- Sumatra Milik Malaysia, Benarkah ?
- Penakluk Panas Pada PC Part 2...
- Penakluk Panas Pada PC Part 1...
- Menulis dengan Tangan Baik untuk Otak
- Ada 5 Poin Pengorbanan Pria Yang Kadang Tidak Disa...
- 10 Racun Psikologi
- Negara-negara yang Jarang Kita Ketahui
- Dampak Jika FB Jadi Ditutup
- Aplikasi rahasia pada Windows XP
- Worm Berbahaya di Facebook
- Fitur Keren Google Chrome yang Layak Kamu Coba
- 10 Hal yang Akan Mengubah Pria Setelah Jatuh Cinta
- Indonesia Kirim Biji Tomat Kering Ke Antariksa
- 6 Negara yang Menggunakan Bahasa Jawa
- 10 Bahasa Yang Paling Banyak Digunakan di Dunia
- Hobi Riset Si Pakar Radar
- 2015, Mobil Jepang Pakai Bahan Bakar Hidrogen
- Tren Perilaku Pengguna Internet
- Kisah Kisah & Sejarah Bajak Laut
- Mengenal Asal-Usul Dan Jenis-Jenis Ketupat Indonesia
- 5 Eksperimen Otak Paling Kejam Dalam Sejarah
- Sukses Tanpa Sekolah? Kenapa Tidak???
- Facebook Ditutup 21 Maret 2011
- 6 Pertanyaan Untuk Kita Renungkan
- Kisah Seekor Keledai Dan Sumur Tua
- Belajar Dari Bapak Tua Yang Bijak
- Pesawat keren Buatan Indonesia yg akan beroperasi ...
- 10 Film Yang Wajib Ditonton Tahun 2011 Ini
- 11 Khayalan Tingkat Tinggi Tentang Masa Depan
- Bentuk Mata Uang Negara Yogyakarta
- Cerita di Balik Simbol-simbol Teknologi
- 6 Proyek Percobaan Pribadi yang Luar Biasa
- Jepang Kembangkan Kecepatan Internet 32 Miliar KBPS
- 10 Penemuan Sains Terbaik Dunia Tahun 2010
- Memulai semangat baru & visi mengejar misi yang ...
-
▼
Januari
(37)
Sabtu
Kode Iklan
Responses to "Penakluk Panas Pada PC Part 2..."